Senin, 02 Maret 2009

PERJALANAN MENUJU ALLAH - part1

Bismillahi rahmaanirrahiim

PERJALANAN MENUJU ALLAH, HAJI 1429H-2008M
BERSAMA ROMBONGAN
MAJELIS TA’LIM AL-ITTIHAD AL ISLAM
Serang - banten

Sebuah catatan perjalanan dari hari ke hari, selama berhaji bersama kelompok Majelis Ta’lim Al-Ittihad Al Islam, yang dibimbing oleh Bp. Ust. KH Kasman Diputera Mariasan. Insya Allah perjalanan haji ini mengikuti sunnah Rasulullah SAW.

30 Nov 08 : Berangkat ke Asrama Haji Pondok Gede
Hari sabtu pagi ini Alhamdulillah cerah sekali. Dihalaman depan pendopo serang telah berjejer 6 buah bis yang akan membawa para tamu Allah untuk menunaikan ibadah yang hanya diwajibkan satu kali seumur hidup bagi tiap umat muslim yang mampu. Setelah upacara pelepasan oleh (Bupati serang???) maka satu persatu bis bergerak berangkat menuju Allah : Bismillahirahmanirahim…Akhirnya Bis No 6 yang kami tumpangi bergerak perlahan, diiringi derai air mata bahagia, haru, penuh rasa syukur akhirnya kami diizinkan Allah untuk berangkat berhaji. Sambil membaca doa perjalanan dari buku : Petunjuk Praktis Ibadah Haji Tamattu’ yang ditulis oleh Bp. Ust KH Kasman Diputera Mariasan, kami melambaikan tangan kepada para pengantar yang memadati jalan , yang mengiringi kepergian kami dengan doa dan air mata. Kelompok kami terdiri dari 25 orang dengan koordinator Bp.Sadario dan dibimbing oleh Ust Kasman. Termasuk didalam rombongan 6 yang diketuai oleh Bp. Jawahir.
Perjalanan bis menuju Asrama Haji Pondok Gede cukup singkat. Kami berkumpul di aula besar, disini passport, gelang tanda pengenal dan uang saku sebesar 1500 Real dibagikan kepada para jemaah.
Tas koper besar yang akan masuk ke bagasi pesawat di periksa , jika ada barang yang terlarang untuk dibawa di dalam bagasi peasawat, maka harus dikeluarkan disini.
Pelayanan selama diasrama haji cukup baik. Kami dapat beristirahat dengan nyaman di kamar yang diisi kira kira 10 orang dan disediakan makanan prasmanan yang cukup enak.

1 Des 2008 : Perjalanan Jakarta - Jeddah
Jam 5 Pagi, kami sudah siap dengan mandi dan pakaian ihram. Karena kami termasuk jemaah haji gelombang ke 2, maka kami akan langsung menuju mekah. Kami membawa satu tas kecil khusus untuk paspor dan satu tas tenteng pembagian dari Depag. Tidak boleh membawa tas tambahan lain. Dengan tertib, kami naik bis yang akan membawa kami ke Bandara Soekarno Hatta – Terminal Khusus Haji. Di terminal ini dilakukan pemeriksaan lagi.

Jam 10 pagi WIB, kami naik ke Pesawat sewaan dari swiss GIA 7221 yang akan membawa kami menuju Jeddah. Pengaturan nomor tempat duduk dan cara masuk pesawat yang terkelola dengan baik, membuat kami dapat masuk kedalam dengan nyaman dan tidak terjadi berdesak-desakan, Perjalanan Jakarta – Jedah memakan waktu 9 jam,tapi kami tidak merasa lelah karena semangat yang membara dalam hati kami untuk memenuhi panggilan Allah. Shollat dzuhur dan ashar kami lakukan di jama’ di dalam pesawat. Selama di pesawat, kami bisa memantau posisi pesawat dan keadaan sekitar pesawat lewat TV kecil didepan tempat duduk masing masing. Juga berbagai informasi mengenai tatacara berhaji dan tips tips kehidupan selama di tanah suci. Suguhan 2x makan dan sekali snack dari para pramugari yang cantik dan ramah juga bisa kami nikmati. Kira kira 20 menit sebelum tiba di jedah, pesawat melewati miqat makani (Qarnul Manazil), maka kami mengucapkan ihlal Ihram : “Labbaika Allahuma ‘Umrotan”. Setelah berihlal ihram ini , terus menerus kami bertalbiyyah : “Labbaika Allahuma Labaik labbaika laa syariika lakalabbaik innal hamda wan-ni’mata laka wal mulk laa syariika lak”

Jam 16:00 waktu Jeddah (Ada perbedaan waktu 4 jam dengan Jakarta), Alhamdulillah, pesawat kami mendarat dengan selamat dan tepat waktu di Bandara King Abdul Aziz - Jeddah . Kami bertemu dengan jemaah haji dari Negara negara lain yang semuanya sudah berpakaian ihram, tapi banyak diantara jemaah haji Indonesia yang baru berihram di bandara Jeddah ini. Alhamdulillah kami termasuk orang orang yang sudah berihram dari miqat yang dilewati pesawatr kami tadi.
Kami menunggu cukup lama di terminal haji Jeddah untuk proses imigrasi dan pengambilan barang. Baru
jam 7 malam, kami bisa meninggalkan Bandara Jedah menuju ke maktab di mekah dengan Bis. Paspor haji kami di kumpulkan oleh petugas maktab, sebagai gantinya, kami diberikan satu lembar identitas diri selama di negri arab.
Jam 11 malam kami tiba di maktab (penginapan) mekah. Maktab no : 485 di daerah Aziziah Zunubiyah. Satu kloter ditempatkan dalam satu maktab. Alhamdulillah, tempat ini lumayan bagus. Gedung berlantai 7. Kalo di Indonesia, kira kira sekelas hotel bintang 3. Tersedia dua buah lift untuk naik/turun. Rombongan kami menempati lantai 6 dan lantai 7. Satu kamar diisi oleh 6-10 orang. Ibu ibu dari kelopok kami menempati 2 kamar di lantai 6 yang masing masing diisi 7 orang. Sedang bapak-bapak menempati 1 kamar yang berisi 9 orang dan 1 kamar dilantai 7 yang berisi 2 orang. Setelah semua mendapat kan tempat tidurnya masing – masing dan istirahat sebentar, kelompok kami memutuskan untuk segera melakukan tawaf qudum pagi2 sekali.

2 Des 08 : Tawaf Qudum
Jam 3:30 pagi kami sudah siap untuk berangkat ke Masjidil Haram bersama2. Kami sudah mandi, tapi belum boleh pakai sabun wangi karena masih dalam keadaan ihram. Alhamdulillah kami bisa naik bis komuter yang disediakan pemerintah Indonesia untuk mengangkut para jemaah haji dari maktabnya menuju Masjidil Haram. Ternyata bis ini berkeliling dulu ke maktab maktab sekitar, sehingga perjalanan ke masjidil haram perlu waktu 30 menit. Turun dari bis, kami langsung disambut dengan pemandangan menakjubkan di hadapan kami “Masjidil Haram” yang bersinar terang seperti bintang dini hari…., Bertepatan dengan suara Adzan awal subuh yang dikumandangkan muadzin menggetarkan hati kami, seakan akan Engkau menyambut kedatangan kami dengan panggilanMu ini ya Allah.
Subhanallah…., Alhamdulillaah…., Allahu Akbar…, tak tertahankan air mata ini mengalir begitu deras membasahi pipi kami …, Puji syukur kami panjatkan pada Mu ya Allah.. Dapat kami rasakan betapa kami ini mahluk yang hina, yang tidak punya apa apa, yang kotor berlumuran dosa, tapi sungguh dengan kemurahan Mu dan dengan rahmat Mu ya Allah, engkau telah izinkan kami berkunjung ke rumahmu yang mulia ini….Tak sanggup kami berkata kata lagi, lupa kami dengan kepenatan setelah perjalanan jauh yang kami tempuh, lupa kami dengan kesedihan berpisah dengan keluarga yang kami tinggalkan di Indonesia…yang ada didalam benak kami hanyalah keinginan untuk segera bersimpuh dan bersujud dihadapanMu ya Allah..di dalam rumahmu yang mulia ini…..
Alhamdulillah, walaupun hanya di pelataran, karena pada waktu waktu shallat, Masjid Allah ini sangat penuh dengan jutaan manusia, kami masih sempat melakukan shallat tahajud 11 rakaat. Setelah adzan subuh berkumandang , kami shallat sunnah qabliyah subuh dan shallat subuh. Kemudian kami sepakat untuk segera melakukan tawaf qudum. Memasuki Masjidil Haram untuk yang pertama kali, menggoreskan kesan yang sangat dalam di hati kami…berjalan diantara tiang tiang masjid yang tinggi dan megah, menuju satu tujuan : ka’bah, rumah Allah!.... Dari kejauhan , tampak rumah suciMu ya Allah “Allahuma antas-salaam waminkas-salaam fahayyina rabbanaa bis-salaam”. Subhanallah…air mata kami menitik…tak ada lagi kata kata yang bisa kami ungkapkan ..betapa kami rasakan Maha Besar Engkau ya Allah..betapa tidak berartinya kami…betapa kecil kami di hadapanMu…betapa kami bersyukur akan nikmatMu yang mengizinkan kami berada disini…berada diantara Jutaan umatMu yang yang semuanya bertawaf untuk Mu, semua bertasbih mengagungkan NamaMu ya Allah… Ada sedikit terbersit rasa takut untuk turut bertawaf bersama jutaan muslim dari seluruh dunia ini…mungkin ini gangguan dari setan yang tidak pernah merasa senang melihat hamba Allah yang bertaqwa…
”Bismillaahi Allaahu akbar”…akhirnya dengan tekad bulat untuk berjihad, kami memulai tawaf dari arah hajar aswad. Kelompok kami berpencar agar lebih mudah kami melakukan 7 putaran tawaf ini. Bertasbih kami memuji Nama Allah pada setiap langkah selama putaran tawaf.Tak lagi kami rasakan dorongan dan desakan dari orang orang sekitar kami. Tak bosan mata yang basah ini memandang kepada rumah suci Mu ya Allah…tak terasa 7 karet gelang sudah berpindah dari tangan kanan ke tangan kiri, pertanda tawaf kami sudah 7 putaran! Kemudian kami shallat sunnah di belakang maqam Ibrahim…kami bersujud diantara jutaan orang yang berdesakan di pelataran kabah…pasrah kami kepada Allah..entah apa yang akan terjadi pada kepala kami yang berada diantara kaki kaki jutaan manusia, Sungguh sujud ini adalah sujud antara hidup dan mati... hidup dan mati kami hanya untuk Mu ya Allah. …walaupun kami sudah berusaha mencari tempat sujud yang paling aman… hanya engkau ya Allah yang melindungi kami…

Assalamu'alaikum Wr. Wb.